Pasca pandemi 2020 membuka pintu peluang yang besar bagi pasar musik di Indonesia. Institusi pendidikan musik formal dari berbagai tingkat di Indonesia harus membaca peluang dan tantangan yang ada pada masa kini dan beberapa tahun yang akan datang. Institusi tersebut perlu membuka jendela dunia luar institusi sebesar-besarnya. Kita tidak lagi hidup di era 1950an. Desain kurikulum perlu direvisi. Kompetensi staff pengajar perlu ditingkatkan agar gairah belajar para siswa/i dan mahasiswa/i lebih besar. Kita tidak bisa lagi mengharamkan musik yang bukan “klasik barat” sehingga menghasilkan kotak-kotak profesi antara yang industri dan idealis. Segala bentuk pekerjaan musik perlu dipetakan oleh institusi pendidikan musik formal agar program pembangunan profesi yang nyata untuk para siswa/i dan mahasiswa/i bisa terwujudkan. Tidak semua profesi musik yang wujud di Indonesia membutuhkan ijazah sarjana yang sebenarnya semakin menebalkan dilema apakah perlu melewati jenjang pendidikan musik formal.
Berikut beberapa opsi profesi untuk para lulusan pendidikan musik formal di Indonesia:
Pemain orkestra freelance
Industri orkestra dari orkestra yang memainkan musik klasik barat, kolaborasi dengan selebriti musik populer sampai untuk keperluan upacara pernikahan sangat luas dan memiliki kebutuhan yang tinggi bagi para klien di kota-kota besar di Indonesia. Upaya untuk mengusahakan sebuah orkestra permanen dengan sistem perekrutan audisi sudah ada walaupun jumlahnya masih terbilang sedikit. Orkestra di Indonesia mayoritasnya masih memakai sistem freelance atau sistem bayar putus. Untuk seorang pemain musik orkestra profesional bisa mendapatkan peluang bekerja dan berkolaborasi dengan sebuah orkestra, pemain tersebut perlu menabung reputasi sebagai pemain instrumen yang memiliki skill tinggi dan sifat keprofesionalan yang besar. Sifat keprofesionalan atau lebih akrab disebut sebagai attitude ini termasuk mempersiapkan repertoire yang dimandat, latihan mandiri sebelum latihan tutti, hadir di tempat latihan sebelum waktu yang dijanjikan, komunikasi yang baik, mengabarkan situasi darurat secepatnya jika berhalangan hadir di sesi latihan, tidak show-off di jeda latihan, dan tidak membuang waktu diri sendiri maupun kolega di saat sesi latihan. Sementara skill musikal yang perlu dipertahankan adalah kualitas suara, kemampuan prima vista, ketepatan intonasi, ketepatan ritmis serta ketajaman telinga. Skill dan sifat professionalism ini akan memperkokoh para musisi dalam dunia bekerja serta membuat musisi fleksibel dalam menghadapi ruang kerja yang berbeda sebagai musisi untuk orkestra maupun yang berkenaan dengan kelompok.
Musisi freelance
Tidak berbeda jauh dengan pemain orkestra, namun skill yang dibutuhkan agak sedikit berbeda karena kebutuhan lapangan. Beberapa pekerjaan yang ada di Indonesia sebagai musisi freelance tidak hanya membutuhkan kemampuan membaca dan menafsirkan partitur musik. Namun kemampuan untuk improvisasi juga perlu ditajamkan.
Komponis
Profesi sebagai komponis adalah profesi yang kreatif dari segi praktek kerjanya maupun ruang lingkup kerjanya. Sebagai komponis di Indonesia pada masa kini, opsi pekerjaan mencakup bekerja untuk klien individu, komponis itu sendiri, organisasi, pemerintah maupun internasional. Ruang lingkup pekerjaan komponis tidak hanya sebatas membuat sebuah karya, namun juga mengaransemen, orkestrasi dan produksi. Untuk klien individu, rata-rata masyarakat yang menggemari musik dan memiliki skill tinggi dalam bernyanyi dan bermain musik membutuhkan jasa mengaransemen dan produksi musik mereka. Di dalam lingkup organisasi dari partai politik sampai pemerintahan, mereka juga membutuhkan jasa para komponis dalam membuat musik mars, anthem sampai musik-musik untuk mengisi kampanye offline maupun online. Di ruang kreatif internasional, kesempatan dalam ikut serta di festival, kompetisi komposisi dan panggilan untuk komposisi baru sangat luas kesempatannya. Tidak sedikit juga jumlah komponis-komponis Indonesia yang berhasil mengukir prestasi di luar negeri lalu meneruskan hubungan antara komponis dan organisasi tersebut. Sebagai komponis yang berkarya untuk kesenimanannya sendiri juga kini memiliki platform digital yang menjanjikan. Beberapa komponis lulusan institusi pendidikan musik formal di Indonesia kini mampu menghasilkan 200-300 USD per bulan dari hasil revenue streaming di Spotify. Selain itu, komponis juga bisa berkolaborasi dengan pembuat film, game developer dan media gambar. Pasar musik di dalam media gambar bergerak seperti film di Indonesia semakin berkembang dan ini harus dimanfaatkan oleh para komponis.
Dirigen atau konduktor
Profesi konduktor di Indonesia masih seperti pemain orkestra pada umumnya, masih bersifat freelance. Perguran tinggi pendidikan formal musik di Indonesia belum ada yang menawarkan bidang studi khusus untuk pembelajaran sebagai dirigen atau konduktor. Bagi siswa/i dan mahasiswa/i di dalam sebuah institusi pendidikan bisa mengasah kemampuan mereka sebagai konduktor melalui organisasi pembelajaran orkestra yang ada di dalam institusi. Selain mengikuti beberapa video masterclass di YouTube secara pasif, para pelajar juga bisa mencari kesempatan kelas dan studi pendek di beberapa negara di luar Indonesia. Pengalaman dan jam terbang bekerjasama dengan orkestra yang real adalah pembelajaran yang sangat berharga. Aplikasi profesi ini di dalam konteks Indonesia bisa dikanalkan ke orkestra profesional, paduan suara, ansambel musik baru serta orkestra pelajar.
Guru musik privat
Sebuah profesi yang mustahil punah adalah mengajar secara privat. Minat masyarakat Indonesia terhadap musik kini kian membesar. Sebagai guru musik privat, pekerjaan ini bisa berbentuk kolaborasi dengan sekolah atau les swasta yang ada maupun dijalankan secara mandiri di kediaman guru tersebut. Beberapa guru juga bisa mengopsikan pilihan guru bisa mendatangi kediaman murid. Tentu saja ongkos perjalanan perlu ditanggung pihak murid.
Guru seni musik di sekolah dasar, menengah dan atas
Untuk bekerja sebagai guru yang mengampu mata pelajaran seni maupun seni musik di lingkup sekolah dasar, menengah dan atas, sistem perekrutan mewajibkan para lulusan yang sudah menempuh pendidikan minimal di jenjang sarjana. Selain memiliki tanggungjawab sebagai seorang guru pada umumnya, para calon guru perlu memahami dan mempraktekan norma-norma dan kode etika yang wujud di ruang lingkup SD, SMP dan SMA.
Dosen di perguruan tinggi musik
Hampir mirip dengan tingkat SD, SMP dan SMA, namun jenjang perguruan tinggi mengharuskan calon dosen untuk memiliki ijazah di jenjang S2. Ketentuan ini memperlihatkan sebuah standar yang cukup tinggi untuk menjabat sebagai tenaga pengajar di jenjang perguruan tinggi. Namun bahayanya disini adalah model pembelajaran yang cukup berbeda antara S1 dan S2. Bagi calon mahasiswa/i S2 yang belum terbiasa dengan budaya membaca buku, me-review buku, meneliti dan membuat karya tulis, segala aspek tersebut cukup sempit waktunya untuk ditempuh selama kurang dari 2 tahun. Calon mahasiswa/i perlu mempersiapkan budaya-budaya baru ini sejak mereka belajar di jenjang S1 secara mandiri.
Luthier atau pengrajin alat musik
Profesi yang satu ini sangat melekat dengan jiwa kreatif seorang manusia Indonesia. Sebenarnya kita sudah tidak bisa membuat diskursus tentang di Indonesia tidak bisa ada kesempatan memiliki alat musik yang baik dengan harga yang terjangkau. Karena di Indonesia sudah selama hampir seabad kita memiliki pengrajin instrumen biola, cello, kontrabas dan piano. Kita memiliki banyak pengrajin instrumen musik keroncong yang handal. Bahkan kita juga memiliki pengrajin instrumen musik dari era barok Eropa seperti harpsichord. Kita juga memiliki inventor perangkat bunyi elektrik seperti mikrofon dan pengeras suara. Para pengrajin ini kebanyakannya tidak menempuh studi formal kerajinan alat musik. Mereka belajar secara otodidak dan karya mereka berkualitas tinggi. Para generasi muda bisa mempertimbangkan profesi ini dan segera berguru kepada mereka yang sudah terjun selama bertahun-tahun dalam bidang ini.
Teknisi audio dan video
Tingginya kebutuhan jasa rekaman audio maupun video sejak pandemi 2020 membuka potensi pasar baru di dalam industri musik di Indonesia. Para klien tidak hanya berasal dari musisi, tapi juga korps militer, polisi, universitas dan organisasi-organisasi umum. Walaupun bidang studi audio engineering belum ada di perguruan tinggi musik di Indonesia, para pelaku musik bisa belajar secara mandiri melalui media internet seperti YouTube. Untuk memulai pembelajaran di bidang produksi audio dan video juga tidak perlu menoreh uang saku yang besar. Dengan anggaran maksimal 5 juta rupiah saja para pelaku musik bisa memulai investasi jangka panjang ini.
Penulis literatur musik
Masih belum banyak penulis literatur musik di Indonesia. Maka bidang pekerjaan ini perlu dijalankan secara independen. Para musikolog atau ahli ilmu musik bisa memulai opsi profesi ini secara online. Secara konsisten menulis dan publikasi tulisan di laman web maupun blog. Bidang ini membutuhkan pengetahuan dan ilmu tentang musik yang luas. Beberapa literatur musik di Indonesia sudah dipublikasikan oleh penerbit-penerbit resmi maupun independen. Angka penulisan tentang musik di dalam Bahasa Indonesia perlu ditingkatkan lagi.
Jurnalis musik
Profesi ini sedikit berbeda dengan penulis literatur musik. Karena gaya penulisan antara penulisan ilmiah dan jurnalistik yang cukup berbeda. Industri jurnalistik musik lebih cenderung kepada produksi pembuatan naskah yang harus berlangsung cepat, memiliki target, dan tekanan terhadap kebutuhan naskah yang tinggi setiap harinya. Seorang jurnalis musik di Indonesia minimal harus memiliki kecintaan dan hasrat yang tinggi untuk menyebarkan informasi dan pengetahuan tentang musik di dalam konteks masyarakat Indonesia. Seorang jurnalis musik perlu berbekal sifat keingintahuan yanng tinggi akan hal-hal yang baru dan updated.
Terapis musik
Bidang pekerjaan ini masih terbilang langka di Indonesia. Kualifikasi terapis musik perlu ditempuh di perguruan tinggi yang mengampu pembelajaran tentang topik ini. Sayangnya di Indonesia belum ada perguruan tinggi yang mengampu jurusan ini. Negara yang terdekat secara geografis dari Indonesia yang mengampu studi ini adalah Australia, lebih tepatnya di The University of Melbourne. Terapi musik biasanya bersinergi dengan rumah sakit atau lembaga kesehatan resmi dan bekerja untuk memberi perawatan kepada pasien yang menghidap penyakit yang berkaitan dengan mental, stress, memori dan bahkan rehabilitasi kondisi fisik.
Pengelola acara dan manajer
Sebuah profesi yang membutuhkan skill dan pengetahuan dalam tata kelola seni, pemasaran dan kuratorial musik. Beberapa institusi pendidikan musik formal sudah menawarkan program studi berkaitan di dalam jenjang studi S2 maupun S1. Pengalaman bisa digali dengan mulai terlibat sebagai volunteer di acara-acara maupun festival musik. Selain ide yang cemerlang, kemampuan dalam berkomunikasi dan jiwa kepemimpinan dalam tim perlu diasah juga untuk menjadi sebuah pengelola festival maupun manajer kepada seorang musisi atau sebuah band.
Tentu saja masih banyak lagi profesi yang wujud berkaitan dengan musik dan bunyi seperti sound designer untuk akustika ruangan sebuah bandar udara. Bagaimana menghasilkan sebuah akustik ruangan yang baik untuk sebuah bandar udara agar informasi yang disampaikan di pengeras suara sampai pada telinga penumpang dengan akurat. Pertimbangan-pertimbangan materi interior dan ukuran perlu disejajarkan dengan tim sound designer. Sekali lagi di dalam konteks Indonesia yang sedang berkembang dan membangun, kita perlu memetakan perlahan-lahan segala potensi dan bidang kerja tersebut. Indonesia yang memiliki 270 juta jiwa dan lahan tanah serta permukaan laut yang sangat luas bisa membuat ekosistem musik yang luas di masa depan. Kita perlu merobek batasan-batasan pemikiran kita tentang musik dan bunyi. Kita perlu membuka seluas-luasnya arti musik dan ilmu pengetahuan bunyi di dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai masyarakat di Indonesia. Niscaya rantai-rantai kesinambungan tersebut akan terjalin dengan baik.
Tinggalkan Balasan