Di dalam prinsip bunyi dan musik, envelope mendeskripsikan bagaimana bunyi wujud dan berubah di dalam waktu. Elemen-elemen yang disinggung antara lain adalah amplitude (volume), frekuensi (dalam hal musik elektronik, penggunaan filter) atau pitch. Jika kita berkaca dari instrumen akustik seperti piano, gitar akustik dan harpa, sebuah bunyi wujud secara segera lalu perlahan-lahan berkurang secara volume. Sementara untuk instrumen gesek dan tiup, musisi bisa memiliki opsi antara mewujudkan bunyi secara perlahan-lahan, mempertahankan bunyi tersebut lalu menghilangkan bunyi secara langsung atau perlahan-lahan.
Prinsip envelope ini mulai luas dipergunakan di dalam musik elektronik, lebih spesifiknya pada instrumen elektronik seperti synthesizer. Di dalam sebuah synthesizer, envelope bisa diatur dengan apa yang mereka sebut sebagai envelope generator. Di dalam envelope generator, pengaturan ini dipecah kepada empat parameter iaitu: attack, decay, sustain dan release (ADSR). Di dalam musik akustik, prinsip ini bisa disama-dengankan dengan artikulasi. Musisi instrumen banyak mengenalnya dan mengkomunikasikannya dengan istilah accent, tenuto, staccato, crescendo, diminuendo, mezza de voce dan lain-lain. Pada tahun 1938, Hammond Novachord merupakan instrumen yang terawal dalam menggunakan prinsip envelope ADSR. Lalu envelope generator mulai dibuat oleh Robert Moog, penemu instrumen synthesizer beken Moog pada tahun 1960an.
Prinsip ADSR di dalam synthesizer itu sederhana.

Attack: waktu yang dibutuhkan untuk wujudnya bunyi dari nol sampai puncak, ketika sebuah tuts ditekan
Decay: waktu yang dibutuhkan untuk bunyi dari puncak tadi turun ke level yang ditentukan, tuts masih ditekan
Sustain: level tertentu ketika durasi bunyi bertahan, sampai saatnya tuts dilepas
Release: waktu yang dibutuhkan untuk bunyi hilang sampai nol dari level sebelumnya, tuts sudah dilepas
Di dalam envelope generator, prinsip ADSR ini bisa diatur sesuai keinginan desainer bunyi. Prinsip berfikir ini bisa digunakan untuk para musisi akustik, terutama instrumen gesek, tiup dan vokal. Karena instrumen-instrumen tersebut memiliki opsi pengaturan ADSR (atau artikulasi) yang lebih banyak jika dibandingkan dengan instrumen seperti piano, gitar akustik, harpa maupun perkusi yang dipukul. Kecuali jika musisi instrumen tersebut memilih untuk membunyikan instrumen mereka dengan penggesek.
Tinggalkan Balasan